
ROKAN HILIR ,Derap1news – Ratusan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Senin (8/9/2025) di Bagansiapiapi. Aksi ini menjadi sorotan publik karena mengangkat isu-isu penting terkait tata kelola pemerintahan daerah, mulai dari transparansi pajak hingga maraknya praktik perjudian.
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan empat tuntutan utama. Pertama, transparansi pajak retribusi, di mana mereka mendesak Pemkab Rohil membuka secara jelas sumber penerimaan dan alokasi penggunaannya. “Kami minta pemerintah daerah transparan, dari mana saja pajak itu diperoleh dan bagaimana dikelola,” tegas salah satu orator.
Kedua, mahasiswa menyoroti pengawasan BUMD. Mereka menilai DPRD perlu memastikan BUMD benar-benar berfungsi sebagai penggerak ekonomi lokal, bukan justru menjadi beban keuangan daerah.
Ketiga, massa aksi juga menuntut pencopotan Kapolres Rohil karena dianggap tidak serius memberantas perjudian yang marak di ibu kota Bagansiapiapi. Mahasiswa menilai lemahnya penindakan dapat merusak generasi muda jika dibiarkan.
Keempat, mereka mendesak evaluasi program pokok pikiran (Pokir) DPRD, termasuk kegiatan seminarisasi, agar benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat.
Respon DPRD: Siap Evaluasi, Tidak Bisa Copot Kapolres
Ketua DPRD Rohil, Ilhami, turun langsung menemui massa aksi. Ia mengajak mahasiswa menyampaikan aspirasi secara tertib tanpa anarkis. “Mari kita duduk bersama, membahas tuntutan adik-adik semuanya,” ucapnya di tengah kerumunan.
Wakil Ketua DPRD, Maston, juga memberikan tanggapan. Ia mengakui pentingnya transparansi pajak retribusi dan pengawasan BUMD. Bahkan, ia menyinggung persoalan pemblokiran rekening BUMD sebagai urusan pemegang saham, serta krisis solar di SPBU BUMD yang perlu ditangani bersama HNSI.
Terkait desakan pencopotan Kapolres, Maston menegaskan hal itu bukan kewenangan DPRD. “Mohon maaf betul, untuk persoalan itu tidak bisa kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Meski demikian, DPRD Rohil berkomitmen melakukan evaluasi Pokir, memperkuat fungsi pengawasan, serta meningkatkan transparansi anggaran daerah.
Aksi Kondusif, Diakhiri Sholawat dan Salam
Uniknya, aksi yang berlangsung sejak pagi berakhir dengan suasana damai. Di dalam aula DPRD, mahasiswa dan anggota dewan menutup pertemuan dengan lantunan sholawat dan bersalaman bersama. Demo bubar sekitar pukul 17.48 WIB dengan tertib.

Ratusan personel gabungan dari Polres Rohil, Satpol PP, hingga Damkar dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. Aparat mengedepankan langkah persuasif dan humanis, sehingga kegiatan berlangsung aman dan kondusif.
Momentum Demokrasi
Aksi mahasiswa ini dinilai sebagai bagian dari partisipasi aktif generasi muda dalam demokrasi lokal. Dengan mengangkat isu transparansi, pengawasan, dan penegakan hukum, mereka berharap suara rakyat dapat benar-benar didengar oleh wakil rakyat dan pemerintah.
Harapan mahasiswa jelas: pemerintah daerah dan DPRD Rohil harus lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap persoalan masyarakat.
Sumber : MediapesisirNews.com.




Komentar