
ROKAN HILIR,Derap1News — Lebih dari 150 warga dari Kepenghuluan Bangko Bakti dan Bangko Jaya menggelar aksi damai di area GS Balam, Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Selasa (25/11/2025). Aksi yang dikomandoi Bapak Sianturi dan Baharudin ini merupakan bentuk protes keras masyarakat terhadap berbagai persoalan lingkungan yang diduga berasal dari aktivitas operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Dalam orasinya, massa menyampaikan tiga tuntutan utama kepada manajemen PHR, di antaranya:
1. Penanganan limbah dan debu yang disebut telah bertahun-tahun mencemari lingkungan warga. Saat musim kemarau, debu diduga menyelimuti rumah-rumah, sementara di musim hujan ruas jalan operasional dan Jalinsum Lintas Timur kerap digenangi lumpur.
2. Kerusakan tanaman dan kebun warga yang diduga akibat genangan limbah saat pembukaan sumur baru.
3. Genangan air di pemukiman, karena tidak adanya saluran drainase yang memadai.
Koordinator aksi menegaskan bahwa tuntutan tersebut bukan pertama kali disampaikan. Upaya hukum, termasuk somasi melalui penasihat hukum, juga telah dilakukan, namun belum membuahkan hasil.
“Jika tidak ada titik temu, kami akan melakukan sweeping dan menghentikan seluruh aktivitas kerja di wilayah operasi. Kami butuh solusi, bukan janji,” tegas Sianturi di hadapan massa.
Aksi Dijaga Ketat, Situasi Tetap Kondusif
Selama aksi berlangsung, situasi keamanan tetap terkendali berkat pengawalan ketat Polsek Bangko Pusako yang dipimpin Kapolsek IPTU Bahagia Ginting. Pengamanan juga diperkuat personel Polres Rohil dipimpin Kabag Ops Kompol Afrizal, Kasat Intelkam AKP Sarasi Sijabat, jajaran Koramil 123, Satpol PP, serta sejumlah ASN dari Dinas Ketenagakerjaan Rohil. Camat Bangko Pusako, Irwansyah SSTP, turut hadir melakukan pemantauan langsung.
Aksi massa sempat memanas saat peserta bertahan di lokasi GS KM 12. Namun situasi berhasil diredam setelah Camat mengarahkan massa bergeser ke Aula Kepenghuluan Bangko Bakti untuk menunggu perwakilan PHR guna melanjutkan proses mediasi.
Hingga berita ini diterbitkan, mediasi masih berlangsung dan warga menegaskan akan tetap mengawal hasilnya.
(red)




Komentar