
Rokan Hilir,Derap1News – Suasana di Kantor PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Rohil, Jalan Perniagaan, Bagansiapiapi, Senin malam (29/9/2025) mendadak tegang. Sekitar pukul 20.33 WIB, Wakil Bupati Rokan Hilir Jhoni Charles tiba di lokasi didampingi Kepala Satpol PP Acil Rustianto. Puluhan personel Satpol PP tampak berjaga ketat di luar gedung bank, sementara di dalam, puluhan direksi dan karyawan sudah menanti.
Sebelumnya, sekitar pukul 18.55 WIB, Sekda Rohil Fauzi Efrizal bersama Anggota DPRD Dapil 5, Zahrul Saufi, juga terlihat memasuki kantor bank. Kehadiran orang nomor dua di Pemkab Rohil ini disebut-sebut menjadi penentu arah penyelesaian konflik internal yang sudah berlarut-larut, terutama terkait tuntutan karyawan agar Direktur Utama (Dirut) PT BPR Bank Rohil, Wan Muhammad Kudri (WMK), segera lengser dari jabatannya.
Mediasi berlangsung secara tertutup dan memakan waktu panjang, sekitar lima jam. Hingga dini hari, tepatnya pukul 01.00 WIB, rapat akhirnya usai. Para karyawan yang dimintai keterangan menyebutkan, sepanjang rapat WMK “tidak berkutik” saat dihujani pertanyaan dan kritik pedas seputar kinerjanya.
“Kami berharap Wabup menindaklanjuti kisruh ini sesuai aturan dan perundang-undangan. Semua karyawan mempercayakan penyelesaiannya di tangan beliau bersama para pemegang saham,” ungkap salah seorang karyawan yang ikut rapat.
Kehadiran Wabup Jhoni Charles, Sekda Fauzi, anggota DPRD Zahrul Saufi, serta pejabat daerah lain dinilai menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kabupaten ikut serius mengawal persoalan ini. Namun, hingga berita ini diterbitkan, baik Wabup Jhoni Charles maupun Dirut WMK belum memberikan klarifikasi resmi terkait hasil rapat tersebut.
Kabar mengenai kisruh internal Bank Rohil sebelumnya telah lebih dulu viral. Karyawan secara tegas mendesak agar WMK segera mundur dari jabatan Dirut. Bahkan, menurut informasi, WMK sempat menyatakan bersedia mundur, tetapi dengan syarat Direktur Umum Nurasiah dan Pengawas Eko Atmojo ikut lengser bersama dirinya.

Sikap WMK ini justru memicu gelombang kritik. Sebaliknya, Dirum Nurasiah dan Pengawas Eko Atmojo dipuji karena dinilai sportif dengan menyatakan kesediaan mengundurkan diri demi meredakan konflik. Sayangnya, WMK tetap bersikukuh menunggu keputusan resmi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar dalam waktu 14 hari ke depan.
Rapat mendadak para direksi di Kantor Pusat Bank Rohil juga sempat menyita perhatian publik. Warga Bagansiapiapi berbondong-bondong mendatangi sekitar kantor sehingga suasana kian memanas.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan melalui UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, keputusan strategis seperti penggantian direksi hanya bisa diputuskan melalui RUPS-LB. Mekanisme ini juga diatur lebih lanjut dalam regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan kata lain, meskipun desakan karyawan cukup kuat, keputusan akhir tetap berada di tangan pemegang saham melalui forum resmi RUPS-LB.
Kini, semua pihak menunggu langkah lanjutan dari Wabup Jhoni Charles dan para pemegang saham Bank Rohil, apakah tuntutan karyawan akan diakomodir atau justru kembali buntu.**
Sumber : Sumateratime.




Komentar