
Rokan Hilir,Derap1News — Suasana duka dan haru menyelimuti Jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Dolok Jireh, Simpang Benar, Kabupaten Rokan Hilir. Salah satu sosok panutan dan pelayan yang dikasihi jemaat, Penatua (Pemimpin Rohani Jemaat) Maruasas Manurung, berpulang ke rumah Bapa di surga pada Kamis, 6 November 2025, sekira pukul 11.30 WIB. Almarhum dimakamkan pada Sabtu (8/11/2025) dalam usia 50 tahun.
Kepergian almarhum membawa duka mendalam bagi seluruh jemaat dan keluarga besar GKPI Dolok Jireh. Penatua Maruasas Manurung dikenal sebagai pribadi yang tulus, ramah, dan penuh semangat dalam pelayanan. Sejak dipercaya menjadi Penatua gereja pada tahun 2022, beliau aktif menggerakkan berbagai kegiatan kerohanian, sosial, dan kebersamaan jemaat di tengah-tengah pelayanan.

Prosesi ibadah pelepasan jenazah berlangsung penuh hikmat dan pengharapan di GKPI Jemaat Khusus Dolok Jireh, Simpang Benar, yang dipimpin langsung oleh Pdt. Ronal Sintong Rajagukguk, S.Th. Dalam khotbah penghiburannya, pendeta membacakan firman Tuhan dari Yakobus 4:14:
“Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Suasana haru dan isak tangis tak terbendung dari jemaat dan keluarga yang hadir, sebagai ungkapan kasih dan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Tidak hanya warga jemaat GKPI, warga dari luar gereja pun tampak hadir berbondong-bondong menjenguk dan memberikan penghormatan terakhir. Berdasarkan informasi yang dihimpun, almarhum dikenal luas di lingkungan masyarakat sebagai tokoh aktif dalam kumpulan suku marga Batak dan Serikat Tolong-Menolong antarwarga di tempat tinggalnya. Sosoknya dikenal dekat dengan masyarakat, ringan tangan membantu sesama tanpa membedakan latar belakang.
Seluruh Penatua, majelis, dan jemaat GKPI Dolok Jireh turut memberikan penghormatan terakhir, mengenang almarhum sebagai pelayan yang rendah hati dan penuh keteladanan.
“Beliau adalah sosok Penatua yang menginspirasi, tidak pernah lelah mengajak jemaat untuk tetap setia melayani Tuhan,” ujar salah seorang rekan pelayan gereja dengan mata berkaca-kaca.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang masih menempuh pendidikan. Kepergiannya menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh jemaat dan masyarakat yang pernah merasakan kasih, kepedulian, serta semangat pelayanannya.
Jenazah Penatua Maruasas Manurung kemudian diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir dengan penuh rasa hormat dan doa dari seluruh jemaat dan masyarakat. Di sepanjang perjalanan menuju pemakaman, suasana haru dan isak tangis mewarnai iring-iringan duka.
Ucapan Belasungkawa dari GKPI Dolok Jireh
Atas nama seluruh pelayan dan jemaat GKPI Dolok Jireh, Pdt. Ronal Sintong Rajagukguk, S.Th, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya Penatua Maruasas Manurung.
“Kami mengenang almarhum sebagai pelayan yang rendah hati, penuh kasih, dan setia dalam mengemban tanggung jawabnya di tengah jemaat. Doa kami kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan penghiburan, kekuatan, dan damai sejahtera bagi keluarga yang ditinggalkan,” Tutupnya saat melepas jenazah menuju makam.( Red) **




Komentar