Palas,Sumut , Derap1news – Tangan mungil itu terikat ke belakang. Wajahnya pucat, matanya kosong. Puluhan pasang mata menatap, namun tak satu pun mengulurkan tangan. Itulah potret memilukan RR (10), bocah di Desa Sibuhuan Jae, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, yang menjadi korban penganiayaan setelah dituduh mencuri kerupuk di sebuah warung.
Foto kejadian tersebut viral di media sosial, memicu gelombang kemarahan publik. Bagi Darwin Lubis, Sekretaris DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumut, tindakan itu bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga penghinaan terhadap kemanusiaan.
“Anak itu bukan penjahat, dia korban. Pelaku harus dihukum berat! Jangan ada lagi kekerasan terhadap anak yang dibenarkan atas alasan apa pun,” tegas Darwin saat dihubungi Rabu (13/8/2025).
“Kami prihatin dan marah melihat perlakuan terhadap anak ini. Aparat penegak hukum harus bertindak tegas dan transparan, tanpa pandang bulu,” tegas Darwin Lubis melalui sambungan telepon.
Darwin juga mengapresiasi kepolisian dan pemerintah daerah yang telah merespons kasus tersebut, namun menekankan agar proses hukum tidak setengah hati. “Kasus kekerasan terhadap anak di Padang Lawas bukan pertama kali terjadi. Ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Rombongan IPK Padang Lawas dipimpin Bendahara Mhd Izzan Nasution bersama Ketua Satgas M. Simamora, Wakil Ketua M. Alamsyah Nasution, Wakil Satgas Maratagor Harahap, Ketua Satuan Putri Karya (SPK) Ellinawati Harahap, Sekretaris SPK Rina Khodijah Hsb, Bendahara SPK Siti Aisyah Pulungan, serta anggota SPK IPK Palas.
Darwin mengajak masyarakat agar berani bersuara melawan ketidakadilan dan kekerasan. Ia memastikan DPD IPK Padang Lawas akan mengawal kasus ini hingga pelaku menerima hukuman setimpal.
Sebagai bentuk kepedulian, Sekretaris DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sumut Darwin Lubis, melalui DPD IPK Padang Lawas, mengunjungi rumah korban pada Rabu (13/8/2025). Kehadiran mereka membawa dukungan moril, bantuan, sekaligus dorongan mental bagi keluarga., Sekretaris SPK Rina Khodijah Hsb, Bendahara SPK Siti Aisyah Pulungan, serta anggota SPK IPK Palas.
Kasus RR menambah daftar panjang kekerasan terhadap anak di Padang Lawas. Berbagai pihak mendesak pemerintah dan aparat untuk memperkuat pencegahan, pengawasan, dan perlindungan anak agar tragedi serupa tidak terulang.** (Rekondo)
Komentar