
Rokan Hulu, Derap1News — Di balik rimbun hutan tropis di Kabupaten Rokan Hulu, tersimpan sebuah permata alam yang memukau: Air Terjun Aek Martua. Dikenal dengan julukan “Tangga Seribu,” air terjun bertingkat ini menjadi salah satu destinasi wisata alam paling menakjubkan di Provinsi Riau. Setiap tetes airnya seolah menyimpan cerita, setiap pancarannya memantulkan kesejukan dan ketenangan khas alam Sumatera.
Pesona “Air Bertuah” dari Tanah Mandailing
Nama Aek Martua berasal dari bahasa daerah Mandailing, yang berarti “air bertuah” — istilah yang mencerminkan keyakinan masyarakat setempat terhadap keistimewaan air yang mengalir dari pegunungan Bukit Barisan. Julukan “Tangga Seribu” muncul dari bentuk alami air terjun yang bertingkat-tingkat seperti tangga raksasa yang menjulang di tengah hutan.
Bagi masyarakat lokal, tempat ini bukan sekadar wisata alam, melainkan juga simbol harmoni antara manusia dan alam perpaduan nilai budaya, keindahan, dan spiritualitas yang berpadu di satu lanskap.
Tiga Tingkatan Keindahan yang Menawan
Air Terjun Aek Martua memiliki tiga tingkatan utama (multi-tier waterfall), masing-masing dengan karakter berbeda. Tingkatan teratas menjulang ramping dan tinggi, sementara tingkatan di bawahnya lebih melebar membentuk kolam alami berair jernih yang aman untuk berenang dan bermain air.
Ketinggian tiap tingkatan bervariasi antara 15 hingga 40 meter, menciptakan panorama yang dramatis di antara dinding batu dan pepohonan hijau. Tak heran, Aek Martua kerap disebut sebagai air terjun paling fotogenik di Riau surga bagi para pecinta alam dan fotografer.
Perjalanan Menuju Surga Tersembunyi
Air terjun ini terletak di Desa Tangun, Kecamatan Bangun Purba (Rokan IV Koto), Kabupaten Rokan Hulu. Meski jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, namun medan menuju lokasi menghadirkan petualangan tersendiri.

Dari titik parkir terakhir, pengunjung harus menempuh trek sejauh 3–3,5 kilometer melewati jalan tanah, jembatan gantung, dan jalur hutan tropis. Sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi suara burung hutan, gemericik sungai kecil, dan udara segar yang jarang ditemukan di perkotaan.
Sesampainya di lokasi, rasa lelah akan langsung terbayar lunas oleh pemandangan air terjun yang megah dan kolam berwarna kehijauan di bawahnya — tempat sempurna untuk berendam, berfoto, atau sekadar menikmati ketenangan alam.
Menjaga Alam, Menghidupi Masyarakat
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, tantangan baru muncul: menjaga kelestarian kawasan hutan. Pemerintah daerah bersama masyarakat Desa Tangun kini mulai menerapkan konsep ekowisata yang berkelanjutan.
Penduduk lokal dilibatkan dalam kegiatan pemanduan wisata, penyediaan fasilitas sederhana, serta pengelolaan kebersihan. Langkah ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pariwisata dan konservasi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Keindahan Aek Martua bukan hanya untuk dinikmati, tapi juga dijaga agar generasi mendatang tetap bisa merasakan pesonanya,” ujar salah satu pemandu lokal kepada Derap1News.
Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi
Kini, Aek Martua semakin dikenal sebagai ikon wisata unggulan Kabupaten Rokan Hulu. Daya tariknya bukan hanya pada keindahan alam, tapi juga pada pengalaman perjalanan menuju lokasi — sebuah kombinasi antara petualangan, ketenangan, dan kearifan lokal yang tak ternilai.
Jika Anda mencari tempat untuk reconnect dengan alam, menikmati udara segar, dan merasakan kesejukan “air bertuah”, maka Aek Martua adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi.
Sumber : RRI




Komentar