
Rohil, derap1news – Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Sintong Pusaka resmi meluncurkan unit usaha baru di bidang peternakan itik petelur. Pada jumat, 22 agustus 2025, Acara di mulai pukul 09:30 wib, Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Sebanyak 380 ekor itik petelur didatangkan, melebihi pesanan awal sebanyak 350 ekor. Dari jumlah tersebut hanya satu ekor yang mengalami cacat, sementara sebagian sudah mulai menghasilkan telur perdana.

Launching usaha peternakan ini ditandai dengan doa bersama yang dipimpin Khalifah Hamdani. Kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Kasi Pemerintahan Kecamatan Tanah Putih Wan Fadillah yang mewakili Camat, Datuk Penghulu Teluk Mega Afrizal, SH, Ketua BPKep, perangkat kepenghuluan, jajaran pengurus BUMKep, para pendamping desa dan kecamatan, serta insan pers.

Direktur/Pelaksana Operasional BUMKep Sintong Pusaka, Karman, mengungkapkan bahwa usaha ini terinspirasi dari keberhasilan seorang peternak itik asal Ujung Tanjung bernama Doroni.
“Kami belajar langsung kepada Pak Doroni, mulai dari pemeliharaan, pemilihan pakan, hingga strategi pemasaran. Ini menjadi keuntungan besar bagi kami karena ada contoh nyata di sekitar tanpa harus jauh mencari tempat belajar,” ujarnya.

Saat ini, itik-itik dipelihara di dua kandang berukuran 9 x 18 meter yang dibangun khusus oleh BUMKep. Setiap ekor diperkirakan membutuhkan 1,4 kilogram pakan per hari. Untuk menjaga stabilitas, pengelolaan hanya melibatkan dua orang pekerja agar itik tidak mudah stres.
“Kebersihan kandang kami jaga ketat, pakan diberikan konsisten, dan lokasi kandang dipilih jauh dari permukiman agar tidak mengganggu warga,” tambah Karman.
Telur hasil produksi akan dipasarkan ke warung makan, warung penyedia minuman teh telur di kawasan Simpang Benar, Ujung Tanjung, hingga Balam. Selain itu, toko kelontong di Sintong Pusaka juga menjadi target distribusi.

Lebih jauh, Karman menjelaskan bahwa usaha ini tidak hanya menghasilkan telur, tetapi juga memiliki nilai tambah lain. “Daging itik bisa dijual ke warung pecel lele setelah masa produktifnya selesai, bahkan kotorannya bisa dimanfaatkan. Jadi seluruh bagian dari usaha ini berpotensi mendatangkan manfaat ekonomi,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Kasi Pemerintahan Kecamatan Tanah Putih Wan Fadillah menekankan pentingnya keseriusan dalam pengelolaan usaha.
“Ini adalah langkah awal yang baik. Dengan kerja sama dan manajemen yang serius, BUMKep Sintong Pusaka dapat berkembang lebih besar dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Pj. Penghulu Sintong Pusaka Afri Yudarwan berharap usaha ini bisa menjadi penggerak ekonomi desa.
“Saya berharap unit usaha ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Jika dikelola dengan baik, manfaatnya akan besar bagi kepenghuluan,” ungkapnya.
BUMKep Sintong Pusaka optimistis peternakan ini akan menjadi unit usaha yang berkelanjutan. Selain memenuhi kebutuhan telur yang stabil, usaha ini juga diyakini mampu membuka lapangan kerja baru serta memperkuat kemandirian ekonomi desa.
“Insyaallah usaha ini akan terus berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat,” tutup Karman dengan penuh optimisme.
Struktur Organisasi BUMKep Sintong Pusaka:
Afri Yudarwan – Penasihat
Karman – Direktur/Pelaksana Operasional
Aslianto – Pengawas
Sumiati – Sekretaris
Selvira Resty, S.Sos – Bendahara




Komentar