Bengkulu Selatan – lagi lagi dua kepala desa buat kaget dunia Maya dan masyarakat, pasalnya dua kades di kecamatan ulu Manna kabupaten Bengkulu Selatan, yakni kepala desa simpang pino dan kepala desa batu panco sangat jelas tertangkap basah disalah satu hotel di kota Manna, namun kedua kades ini sudah sangat lama hingga berbulan bulan, sampai saat ini belum ada kepastian sanksi yang di berikan.
Perlu diketahui bahwa beberapa bulan yang lalu kedua kepala desa ini terjaring razia petugas di salah satu hotel di kota Manna, saat di temui petugas salah satu kades sedang berduaan di dalam kamar hotel, sementara yang satunya masih menunggu di luar kamar hotel diduga menunggu antrian kamar.
Dengan adanya kasus dua kepala desa tersebut yang diduga kuat lakukan asusila, kasus itu langsung di ambil alih oleh inspektorat kabupaten Bengkulu Selatan untuk di tindak lanjuti sesuai aturan yang ada.
Pihak inspektorat kabupaten Bengkulu Selatan sudah menindak lanjuti melalui pemeriksaan hingga LHP kedua kades tersebut keluar dan diserahkan dengan bupati Bengkulu Selatan.
“LHP nya sudah dengan Bupati Bengkulu Selatan” ujar Hamdan.
Namun LHP kedua kades ini dengan sekian lamanya menjadi misteri di tengah masyarakat, serta media sosial. Hal itu di karenakan hingga saat ini belum adanya kepastian sanksi yang menjerat kedua kades ini sesuai dengan apa yang telah dialami oleh kepala desa yang sebelumnya yang sudah di beri sanksi pemberhentian secara tidak hormat.
Didit salah satu pemerhati di kabupaten Bengkulu Selatan berharap agar bupati Bengkulu Selatan dapat dengan tegas lakukan tindakan sesuai aturan yang ada terkait kasus dua oknum kades di kecamatan ulu Manna yang diduga lakukan hal tidak terpuji.
Lebih lanjut Didit menjelaskan terlepas dua oknum kades tersebut mengaku dijebak oleh oknum ASN itu tidak ada kaitannya, dua oknum kades sudah jelas terjaring saya kira bukti sudah cukup, terkait oknum ASN yang melakukan penjebakan sesuai pengakuan oknum kades silah kan saja bupati merintahkan inspektorat lakukan pemeriksaan terpisah, jangan di campur adukkan dengan kasus oknum kades, karena jebakan atau bukan kalau kadesnya memang moralnya sehat tetap tidak bakalan terjadi, terlebih salah satu dari dua oknum kades ini bukan sekali ini lagi berurusan dengan kasus yang sama” tegas Didit.