Lingkungan Opini
Beranda / Opini / Eksploitasi Hutan dan Ancaman Nyata bagi Generasi Mendatang

Eksploitasi Hutan dan Ancaman Nyata bagi Generasi Mendatang

Oleh: Edi Chan                                                        Redaktur: derap1news  

derap1news – Hutan bukan sekadar aset alam, melainkan fondasi kehidupan yang menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan manusia. Ia mengatur tata air, menahan erosi, menjaga kesuburan tanah, serta menjadi benteng alami dari berbagai bencana. Namun hari ini, fungsi luhur hutan kian tergerus oleh perilaku yang menempatkan keuntungan jangka pendek di atas kepentingan jangka panjang.

Foto: Batang-batang pohon yang ditebang sembarangan menjadi bukti nyata perusakan hutan yang menghilangkan fungsi alam sebagai penyangga kehidupan.

Perusakan hutan, baik yang terjadi secara terang-terangan maupun terselubung, telah menimbulkan dampak yang tidak bisa lagi dianggap sebagai peringatan semata. Banjir, tanah longsor, kekeringan, dan menurunnya kualitas lingkungan hidup kini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat. Ironisnya, bencana tersebut kerap menimpa warga yang sama sekali tidak menikmati hasil dari eksploitasi hutan itu sendiri.

Baca Juga  NCC 2025: Forum Keamanan Siber Terbesar di Indonesia Siap Digelar Oktober
Foto: Permukiman warga terendam banjir akibat rusaknya kawasan hutan yang seharusnya menyerap air dan menahan laju limpasan.

Lebih memprihatinkan lagi, lemahnya pengawasan membuka celah bagi praktik-praktik yang merugikan negara dan lingkungan. Ketika izin mudah diterbitkan tanpa kajian mendalam, atau ketika pelanggaran dibiarkan tanpa sanksi tegas, maka yang terjadi adalah pembiaran terhadap kehancuran ekologis. Dalam konteks ini, instansi terkait memegang tanggung jawab moral dan hukum yang tidak ringan.

Foto: Petugas berjibaku menyelamatkan korban di tengah puing bencana, sementara kerusakan hutan terus dibiarkan tanpa pengawasan tegas.


Pengawasan perlindungan hutan seharusnya dilakukan secara konsisten, tegas, dan transparan. Penegakan hukum tidak boleh berhenti pada pelaku lapangan semata, tetapi juga menyentuh pihak-pihak yang memiliki kepentingan lebih besar di baliknya. Ketegasan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memastikan bahwa hukum benar-benar menjadi pelindung alam dan masyarakat.

Kapolda Riau Resmikan MPP Presisi dan Letakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Bhayangkara Polres Rohil

Foto: Ribuan hektare hutan digunduli, keanekaragaman hayati lenyap, dan masa depan dikubur demi keuntungan sesaat.


Sudah saatnya disadari bahwa hutan yang rusak tidak bisa diganti dengan uang. Keuntungan sesaat dari hasil penebangan atau alih fungsi lahan tidak akan pernah sebanding dengan kerugian jangka panjang yang harus ditanggung generasi mendatang. Demi sedikit keuntungan hari ini, masa depan yang seharusnya hijau dan aman justru dikorbankan.

Baca Juga  Air Sungai Berubah Hitam, Warga Manggala Sakti Tuding Limbah Migas
Foto: Kebakaran hutan berulang setiap tahun, pelaku jarang tersentuh. Asap dicekikkan ke rakyat, sementara keadilan menghilang di balik abu.

Menjaga hutan adalah bentuk tanggung jawab terhadap kehidupan itu sendiri. Negara, melalui aparat dan lembaga berwenang, dituntut untuk berdiri di garis terdepan dalam perlindungan hutan. Ketegasan yang berlandaskan integritas adalah harapan terakhir agar alam tidak terus menjadi korban.

Jika hutan terus diabaikan, bencana bukan lagi sekadar kemungkinan, melainkan keniscayaan. Namun jika hutan dijaga dengan sungguh-sungguh, maka masa depan yang lestari masih dapat diselamatkan.(chan)

Spread the love

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *